Jumat, 01 Januari 2010

TEKNOLOGI MENURUNKAN KUANTITAS BELAJAR SERTA KUALITAS MORAL


Ada sebuah fenomena menarik yang telah saya amati akhir-akhir ini. Ternyata kemajuan teknologi yang selama ini begitu dibangga-banggakan mampu memberi dampak positif justru telah memicu rasa malas yang amat sangat bagi para pelajar di Indonesia. Sebagai contoh,misalnya dengan semakin murahnya harga telepon selular saat ini,hingga bisa dibilang semua orang memilikinya,bahkan anak SD sekalipun,memberikan dampak yang sangat buruk. Hal ini seyogianya memberi dampak besar pada perubahan sikap dan sifat pada para pelajar tersebut. Dulu ketika saya berada di Sekolah Dasar,mana ada anak SD yang justru asyik main handphone dan tidak memikirkan tugasnya sebagai seorang pelajar,anak-anak seumuranku lebih memilih mengaji di masjid ketimbang main HP atau main ke warnet. Tapi coba kita amati bagaimana situasi saat ini,anak-anak SD justru lebih senang main game daripada mengaji di masjid,atau lebih memilih telepon-teleponan dengan lawan jenis mereka ketimbang shalat berjamaah di masjid. Sungguh kemerosotan moral menurutku. Terlebih para pelajar yang tidak lain adalah penerus bangsa memliki tanggung jawab yang sangat besar dalam mengembangkan Negara,merekalah calon-calon cendikiawan masa depan.
Hal ini rasanya perlu mendapat perhatian lebih dari kita selaku orang yang lebih dewasa dan memiliki pengalaman yang lebih dibanding mereka yang masih menginjak masa sekolah dan belum memiliki cukup pengetahuan untuk menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Jangan biarkan kemajuan teknologi justru semakin menurunkan kualitas para penerus bangsa. Kita harus mengubah paradigma negara-negara lain yang menganggap kita hanya menjadi negara konsumtif dan hanya dibodohi oleh mereka.

MERDEKA…..MERDEKA…..MERDEKA…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar